Di atas selembar kertas
yang tergelar rapi di atas ubin
kami menari hanya dengan jari jari
memahami rasa
dalam indahnya hangat dan dingin
pedas
manis
asin...
berakhir dengan dingin
yang membeku dalam aliran air
kami masih menari
dalam irama tanpa notasi
hanya dengan jari jari..
Minggu, 23 Oktober 2011
Kamis, 20 Oktober 2011
Rintik
Jatuh pertama,
tak mengena. tapi aku basah
dalam KalamMu yang
aku masih buta atasnya
aku basah
tak tahu kapan mengering
dan ku harap pun tak
yang aku paham
hitamku melebihi ramai jatuh ini
semakin basah
dan semakin aku buta atas
fatamorgana
ya, fatamorgana
hm, biar
ia menemui keberakhiran dalam
tenang pusara
rintik..
ia tak mengena. tapi aku basah
tak peduli ia seperti apa
aku masih buta
dan aku lebih suka menghitung
hitam
yang mampu kalahkan pasukan rintik sore ini
...
tak mengena. tapi aku basah
dalam KalamMu yang
aku masih buta atasnya
aku basah
tak tahu kapan mengering
dan ku harap pun tak
yang aku paham
hitamku melebihi ramai jatuh ini
semakin basah
dan semakin aku buta atas
fatamorgana
ya, fatamorgana
hm, biar
ia menemui keberakhiran dalam
tenang pusara
rintik..
ia tak mengena. tapi aku basah
tak peduli ia seperti apa
aku masih buta
dan aku lebih suka menghitung
hitam
yang mampu kalahkan pasukan rintik sore ini
...
Jelas
tak ada sibak gurun lagi
karena adanya
sejauh ujung pandangan
hanya tarian pasir kuning yang polos
jelas adanya,
tak peduli untuk apa
tapi mengapa selalu bertanya
hm,
tapi biarlah adanya
meski tanpa apa
lengang dalam tarian pasir
dan menari dalam irama gurun
karena adanya
sejauh ujung pandangan
hanya tarian pasir kuning yang polos
jelas adanya,
tak peduli untuk apa
tapi mengapa selalu bertanya
hm,
tapi biarlah adanya
meski tanpa apa
lengang dalam tarian pasir
dan menari dalam irama gurun
Selasa, 04 Oktober 2011
pertarungan tiup dan sepasang tangan kecil
Ia tiup mudah saja gubuk reyot rakitan sepasang tangan kecil
miring miring kesana kemari...
ambruk pun tak
tegak tak layak
tapi,
ini latihan bagi tangan kecil untuk
menyulam kembali helai helai irisan bambu abu
ada yang tak baik
antara tiup dan sepasang tangan
sepertinya ia hanya sedang bermain main,
dan sepasang tangan
hanya ingin kembali memeluk gubuknya
nyaris roboh,
biar tangan Besar yang patahkan tiup itu
jika ia berani main tipu...
sepasang tangan tak henti memilin
guratan bambu..
miring miring kesana kemari...
ambruk pun tak
tegak tak layak
tapi,
ini latihan bagi tangan kecil untuk
menyulam kembali helai helai irisan bambu abu
ada yang tak baik
antara tiup dan sepasang tangan
sepertinya ia hanya sedang bermain main,
dan sepasang tangan
hanya ingin kembali memeluk gubuknya
nyaris roboh,
biar tangan Besar yang patahkan tiup itu
jika ia berani main tipu...
sepasang tangan tak henti memilin
guratan bambu..
Langganan:
Postingan (Atom)