Suatu saat di perjumpaan dengan teman lamaku, ia bercerita tentang salah satu teman lamanya, yang telah dikenalnya agak lama sejak masih duduk di bangku sma. Dan saat ini kami telah mengenyam pendidikan yang sering disebut kebanyakan orang dengan kuliah.
Teman lama teman lamaku itu adalah seorang yang menurutku tingkat intelektualnya tak bisa diremehkan begitu saja. Sebetulnya ia bisa juga disebut teman lamaku, karena setahun lalu teman lama teman lamaku itu mengikuti tes masuk ke jenjang perkuliahan sebuah perkuliahan yang sama denganku, bahkan nomor urut tes kami hanya terpaut beberapa nomor saja. Tapi, karena selama masa kebersamaan kami itu tak ada interaksi apapun, kecuali hanya mengetahui keberadaan satu sama lain. Saya menunggu giliran tes lisan di bagian perempuan dan dia menunggu giliran tes lisan di bagian laki laki. Begitulah, hingga menurut saya, kurang pantas jika saya menyebutnya sebagai teman tanpa ada interaksi pertemanan apapun.
Ya, teman lamaku, Fafa, bercerita tentang teman lamanya yang semakin meningkat saja kekritisannya sejak ia kuliah. Dan yang membuat saya tertarik untuk berbagi di blog jendela kecil ini adalah teman lama Fafa itu berkata,
'' Status fb mahasiswa Indonesia percintaan melulu isinya. Curhat lah, apa lah. Kapan Indonesia mau maju??''
Saya yang juga seorang mahasiswa dan fb user, sedikit tersedak mendengarkan cerita kecil teman lamaku. Hm, bukankah ia juga seorang mahasiswa INDONESIA. Ya, memang ada perbedaan antara Fafa, saya, dan teman lamanya itu. Fafa diterima di institut Negeri, saya hanya seorang mahasiswa di lembaga swasta dan baru angkatan kelima sejak tahun pertama berdirinya, dan teman lama Fafa itu mampu kuliah di salah satu perkuliahan tertua di dunia, bukan di Indonesia.
Kedua tandukku nyaris muncul saat itu, tapi tak bisa juga jika aku menyalahkan perkataan teman lama Fafa itu. Lihat saja wall wall fb teman kita, atau tak usah jauh jauh ke teman lah. Wall fb kita sendiri, apakah bisa disebut wall seorang mahasiswa??
Mahasiswa, yang di tangannya tersimpan gambaran nasib penduduk Indonesia masa depan. Yang di punggungnya kesejahteraan warga negara Indonesia berada. Yang di hatinya ketentraman masa depan rakyat Indonesia masih dirahasiakan oelh sang Maha Perencana.
Dan seketika tanduk singgungku seketika layu, malu. Aku sendiri, memang sering menggunakan fb app itu untuk mendengarkan komentar2 teman fb ku yang kebanyakan tak ku kenal itu, walau bukan urusan cinta cinta yang seperti dikeluhkan teman lama Fafa itu sih. Tapi, harus ku akui, terkadang aku lebih memilih untuk tidak ambil pusing atau bahkan tak perduli dengan segala masalah yang menghantui Negeri Raya ini. Dan aku tertampar dengan kata kata teman lama Fafa tadi.
Mau jadi apa wahai mahasiswa Indonesiaaaa?????
Kau yang kuliah di jurusan kedokteran,
apa sudah cukupkah kau mengubah nasib bangsa dengan hanya duduk memeriksa, menulis resep, dan meminta pasien pasienmu menebusnya di apotek? dengan sekian persen adalah jatah untukmu???
Kau yang kuliah di jurusan Syariah,
sudah layakkah disebut bertanggung jawab sedang memperingatkan anak kecil untuk mensucikan kaki dulu sebelum menginjak lantai surau, kau lebih memilih untuk diam??
dan menyimpan semua hukum Allah di dalam benakmu??
Kau yang kuliah di perfilman,
tak malukah dengan jumlah peminat film Negeri kita lebih sedikit jumlahnya??
Dan Kau Kau yang kuliah di jurusan masing masing,
mau diapakan Negeri kita ini dengan modul modul kuliah kita??
mau dikemanakan nasib bangsa kita nanti dengan gelar gelar sarjana, master, dan doktor kalian nanti??
Sejenak,
kadang kita memerlukan sejenak waktu untuk kembali meluruskan niat kita dalam perkuliahan. Dan menata kembali maket maket yang hampir membelok dari cita awal kita..
Terimakasih, teman lama teman lamaku..
--kayangan, 22:30, 23 ramadlan 1432 H--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar