Kamis, 03 November 2011

Riak..

Ia mainkan saja kedua kakinya, meski dangkal Laysa tahu kakinya kini mampu membedakan dingin dan sejuk setelah sekian lama ia menari bersama langkah langkahnya yang cepat dan lebar.
Riaknya semakin berirama ketika tiga pasang kaki menyetujui salam Laysa.
Laysa hanya tersenyum, senang dan bahagia ketiga temannya kini sedang bersamanya. Ia tak peduli apakah mereka seirama.

Di bawah rindang hutan belantara yang sama sekali tak rapi ini, Laysa menemukan setitik kesejukan yang terurai jelas dalam aliran air yang sedang bermain dengannya sekarang. Hanya sampai batas mata kaki, tapi setidaknya menikmati semata kaki kesejukan tersebut bersama tiga sahabat terbaiknya selama ini.

Ia pejamkan mata, menyimpan beningnya aliran air ini disana, menyimpannya tanpa ikat yang membebat. Menyimpannya perlahan seiring pelannya riak itu menyapa belantara luas.

Dan di oagi yang masih redup ini, Laysa menyusuri hutan, merasakan aliran riak air di kakinya, mendengarkannya bersama sahabat sahabatnya..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar