Judul ini mungkin terkesan 'singkat amat!', atau mungkin jika ada di sela percakapan maka batin pihak kedua 'gitu doang?'
Ya, silakan guncang imajinasi masing masing. Bagaimana kita menyikapi lingkaran kecil tanpa ujung itu, dan bagaimana kita membawanya berinteraksi dengan yang lainnya.
Ketika nafida menggunakan satu huruf itu dalam dialog langsung terkadang nafida tidak menemukan kesulitan berarti dalam percakapan itu. SekalipuN ada, percikan masalah itu akan segera berakhir dengan cepat.
Bayangin saja, ketika misalnya kamu bercerita tentang ketidaknyamananmu dengan sikap salah seorang teman, dan hanya ditanggapi dengan 'O,'
Ada banyak kemungkinan yang akan terjadi sesaat setelah sehuruf tanpa ujung itu meluncur dari lisan pihak kedua. Dan itu semua tergantung sifat masing masing.
Saya salah seorang yang bisa dibilang sering menggunakan satu huruf mujarab itu dalam sms communications, dan dari beberapa teman yang saya kirimi sms yang sangat singkat itu, kebanyakan menunjukkan respons yang tidak sangka sebelumnya.
Kemungkinan kemungkinan itu mungkin adalah sebagai berikut :
1. memutuskan hubungan komunikasi yang sedang asyik asyiknya,
misalnya dengan tidak membalas lagi sms sms sebelumnya dan mengakhiri tanpa ada salam perpisahan. Ini kalau dalam komunikasi langsung yang menggunakan sarana tidak langsuns. Yup, sms.
Atau tiba tiba diam dan tidak lagi melanjutkan ceritanya, jika komunikasi itu berlangsung secara langsung tanpa sarana kecuali hati dan beberapa jarak temapat duduk. Atau mungkin juga, pihak pencerita berkata, ''Kamu ko gitu sih, tanggepannya dong??''
2. tetap melanjutkan komunikasi seru itu dengan tapi,
ya, seperti yang saya alami. Sms-an kami tetap berlangsung seru, tapi temen saya mengajukan syarat dengan membalas sms O saya dengan,
"""Na, jangan terlalu hemat ya sms-nya. Tar diskonek berabe tauk"""
Dan otomatis saya menjawab sms itu dengan 'OK,' hehe
Pihak kedua mungkin dengan mengatakannya secara blak blakan seperti itu dan tanpa memutuskan sms-annya.
3. tetap seru berkomunikasi walau dengan sangaaaat hemat,
Baru ada satu teman saya yang mungkin bisa dibilang bisa menerima apa adanya. Tak lain dan tak bukan adalah karena ia tak pernah ambil pusing dengan bagaimanapun bentuk komunikasi saya dengannya. Entah hanya dengan satu huruf tanpa ujung itu atau huruf huruf yang lain, atau bahkan hanya dengan satu tanda baca, misalnya tanda tanya dan tanda pentung dalam sebuah sms. Dan dengan teman saya yang satu ini, saya lebih bisa berheemat energi, kata, dan sms. Haha,
Pernah dalam salah satu komunikasi langsung kami,
"Boleh ngikut??"
dan jawaban saya saat itu adalah dengan sedikit menunduk dan kacamata agak turun mendekati ujung hidung dengan mata tetap meliahat ke arahnya. Hehe, yang artinya WHAtt?? dan inti dari jawabn itu adalah tak perlulah ikut ikut saya.
begitulah hingga saya rasa saya harus membaginy ake nafida, jendela kecil kita semua, bukan satu tapi menyatu.
Dan inti yang say aharapkan dari secuil share ini adalah,
bagaimanapun kita, sosial tetap menilai bagaimana kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar